Rahim Pengganti

Bab 176 "Caira Maysa Nadhira"



Bab 176 "Caira Maysa Nadhira"

0Bab 176     
0

Sehabis Badai ada Pelangi     

Setiap kesedihan pasti bakalan adalah kebahagian, dan itu juga yang saat ini dirasakan oleh Gina dan juga Daffa, kedua nya akan menantikan kehadiran sang anak. Saat ini, Gina sudah berada di rumah sakit, usia kandungan yang sudah pas membuat Daffa langsung menjagak sang istri untuk pergi ke rumah sakit, meskipun awal nya Gina menolak karena wanita itu belum merasakan sesuatu yang benar benar seperti lain nya. Namun, karena Daffa tidak ingin sesuatu hal terjadi pada istri nya sehingga pria itu dengan segera membawa sang istri.     

Ruang rawat yang premium membuat Gina dan Daffa bisa santai dalam melakukan banyak hal sama seperti kali ini, Gina tiba tiba saja ingin makan ayam goreng utuh, sehingga membuat Daffa bngung harus bersikap seperti apa. Apa lagi, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, yang sebagian besar toko dan juga restoran pasti sudah banyak yang tutup. Namun, balik lagi ibu hamil yang sudah sejak tadi merengek meminta memakan ayam itu tidak mungkin tidak dibelikan oleh Daffa.     

"Mas keluar dulu, kamu tunggu di sini, jangan kemana mana sayang, kamu kalau butuh sesuatu bilang sama suster nya. Pokok nya saat aku pergi, kamu di dalam aja," ucap Daffa. Gina hanya membalas ucapan sang suami dengan anggukkan kepala nya, lalu Daffa mengecup dahi istri nya itu sebelum pergi meninggalkan kamar.     

Gina lalu sibuk dengan handphone nya, wanita itu melihat beberapa foto diri nya dan Gaby, anak itu sudah sangat pintar usia nya sudah hampir dua bulan setengah, dan Gaby semakin hari semakin pintar. Anak kecl itu saat ini sedang bersama dengan kedua kakek dan nenek nya dari Adnan suami Melody, hal itu terjadi karena Gina yang akan melahirkan membuat kedua nya berinisiatif untuk mengajak cucu mereka ke sana. Karena tidak mau membuat konsentrasi Gina terpecah ketika ada Gaby, padahal Gina tidak bermasalah wanita yang sebentar lagi akan melahirkan untuk malahan tidak masalah.     

Seperti saat ini Gina jadi merindukan anak nya itu, tanpa sadar air mata Gina menetes ketika melihat foto foto kebersamaan mereka.     

"Buna kangen kakak loh," ucap Gina. Sejak Gaby diri nya urus bersama dengan sang suami, sejak saat itu juga Gina dan Daffa memanggil Gaby dengan sebutan kakak supaya terbiasa sejak dini, dan membuat kedua nya juga terbiasa dengan kehadiran Gaby ketika anak mereka sendiri lahir.     

Ponsel Gina berdering ketika, di lihat nama dari nenek Gaby. Dengan segera Gina mengangkat panggilan tersebut.     

"Hallo tante."     

"Kamu gimana kabar nya nak, sudah ada tanda tanda mau melahirkan?"     

Gina tersenyum diri nya seolah memiliki tiga pasang orang tua, nenek Gaby selalu bertanya bahkan sering kali mengirimkan banyak hal untuk Gina dan Daffa, karena wanita paruh baya itu sudah menganggap kedua nya seperti anak sendiri, Adnan yang merupakan anak tunggal membuat mereka, seperti mendapatkan anak baru, ketika mengenal Daffa dan Gina lebih dekat.     

"Baik tante, hanya saja emang belum waktu nya. Kata dokter tunggu sampai pembukaan sempurna, terus di suruh dokter juga untuk banyak jalan," jelas Gina. Kedua orang wanita berbeda generasi itu mulai bercerita banyak hal. Satu demi satu mereka bahas, dan hal itu membuat Gina menjadi lebih santai tidak tegang seperti sebelum nya.     

"Kalau kamu butuh sesuatu bilang sama Mama ya nak, biar mama siapkan. Oh ya, hari ini Gaby pintar sekali loh buna. Dia udah bobo pas di kasih nenek susu, habis juga minumnya," ucap tante Widi. Gina sudah di minta untuk memanggil kakek dan nenek Gaby dengan sebutan Papa dan Mama namun, Gina masih belum terbiasa akan hal itu, sehingga membuat kedua nya masih sering memanggil dengan sebutan tante dan om seperti sebelum nya, dan hal tersebut tidak keberatan karena mereka tahu sulit untuk membiasakan sesuatu.     

"Iya siap tante. Maaf Gina, jadi merepotkan tante soal Gaby. Besok biar di jemput Baba nya saja ya tante," ujar Gina. Wanita itu takut, membuat repot tante Widi untuk mengasih Gaby. Padahal mereka sudah memberikan tanggung jawab kepada Gina dan Daffa untuk merawat Gaby. "Huss kamu apa apaan sih, tidak ada yang di repotkan. Mama malahan senang, ya sudah istirahat nggak boleh memikirkan hal yang tidak tidak, harus semangat. Besok mama dan papa antar Gaby buat ketemu Bunda dan Baba nya," ucap tante Widi. Setelah mengatakan hal itu, panggil tersebut terputus, ketika Gin akan meletakkan ponsel nya di atas meja, ternyata Daffa juga datang.     

"Maaf ya lama sayang," ujar Daffa. Gina menggelengkan kepala nya. Wanita itu sudah tidak sabar memakan ayam utuh goreng, hal ini terjadi karena sebelum masuk rumah sakit, Gina sempat melihat orang orang memakan, ayam utuh sehingga membuat Gina jadi menginginkan memakan ayam tersebut meskipun diri nya belum pernah.     

Daffa langsung mengambil piring dan juga sendok, pria itu tak lupa mencuci tangan nya supaya lebih bersih, "Banyak banget Mas." Gina kaget ketika melihat, sudah ada tiga potong ayam utuh di depan nya saat ini. "Iya ternyata lagi ada discount belanja malam hari, beli dua gratis satu. Jadi sekalian aja, Mas beliin beberapa orang di sana, maka nya jadi lebih lama karena antar ke mereka juga, sekalian minta doa nya supaya kamu lahiran nya lancar." Mendengar hal itu, membuat gina terharu suami nya itu benar benar luar biasa, hal itu membuat Gina semakin mencintai Daffa.     

"Nggak papa Mas. Kamu sungguh luar biasa anak kita akan bangga dengan apa yang dilakukan oleh baba nya," ucap Gina.     

Dafa tersenyum mendengar apa yang diucapkan oleh istri nya itu ketuanya lalu mulai memakan ayam utuh yang baru dibeli tadi, dengan sangat lahap kedua orang tersebut memakan, makanan tersebut. Sesekali, Gina menyuapi sang suami begitu juga dengan Daffa. Interaksi seperti ini, sungguh membuat siap saja akan iri dengan kedua nya.     

Hari semakin larut membuat Dafa meminta istri nya itu untuk beristirahat terlebih dan kondisi sang istri yang sudah sejak tadi sore belum juga beristirahat. Namun nyata nya Gina sulit untuk tertidur wanita itu merasa gelisah tiba-tiba saja perut nya mulas seperti anak mereka akan lahir melihat hal tersebut membuat Daffa seketika panik pria itu lalu beranjak dari tempat nya dan keluar dari dalam kamar rawat tersebut Daffa dengan segera memanggil suster untuk melihat keadaan sang istri.     

Suster yang berjaga seketika langsung panik saat melihat ekspresi wajah yang ditampilkan oleh Daffa suster tersebut langsung beranjak menuju ke dalam kamar Gina, sedangkan kita sudah menahan rasa sakit yang begitu dalam akibat kontraksi yang terjadi.     

***     

Hari semakin pagi namun belum ada juga tanda tanda bahwa Gina dan melahirkan hal itu membuat Daffa bingung dengan kondisi sang istri. Dokter kandungan yang memeriksakan sang istri mengatakan bahwa saat ini pembukaan jalan lahir untuk normal masih ada di pembukaan ketiga sehingga membuat Gina harus menunggu hingga pembukaan sempurna. titik Daffa yang tidak bisa melihat istrinya menderita, tiba tiba mengusulkan untuk melakukan operasi saat mendengar ucapan tersebut terlontar dari bibir suami nya seketika Dina langsung menatap tajam kearah sang suami. Wanita itu sudah mengatakan bahwa diri nya akan tetap melahirkan secara normal meskipun nyawa sebagai taruhan nya namun, dapat tidak tega dengan hal tersebut melihat istri nya begitu menderita menunggu pembukaan hingga selesai.     

"Gak apa apa sayang. Mas bisa kok bayar semua biaya operasi nya. Mas nggak tega lihat kondisi kamu seperti ini," ujar Daffa. Pria itu sudah sangat frustasi dengan apa yang terjadi, dan melihat suami nya seperti ini semakin menambah kekesalan pada Gina.     

"Mas … kalau kamu masih seperti ini, mending kamu pergi deh dari sini. Aku pusing lihat kamu panik gini, bukan nya tenang aku jadi emosi," ucap Gina.     

Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh sang istri membuat Daffa diam pria itu hanya menatap istri nya lalu kembali mengusap punggung dan istri. Sejak tadi Gina meminta suami nya itu untuk mengusap punggung nya supaya lebih baik.     

Dengan penuh kasih sayang Dafa mulai menggosokkan tangan nya ke punggung sang istri pria itu juga tidak lagi banyak berbicara membuat istrinya itu sedikit tenang, sesekali Gina meminta suami nya untuk merubah posisi lalu Dafa menuruti Apa yang diucapkan oleh istri inya tersebut. Dafa juga mencoba mencari tahu mengenai melahirkan di internet pria itu akhirnya mengerti mengapa sang istri tidak menginginkan keributan ketika dirinya meminta untuk Gina bisa langsung saja operasi.     

Melahirkan secara normal ataupun melalui operasi sama sama menaruhkan sebuah nyawa untuk bisa melahirkan nyawa lainnya. Sebagai seorang ibu pasti setiap orang menginginkan hal yang terbaik untuk anak yang ada di dalam kandungan nya begitu juga dengan Gina. Wanita itu sangat ingin merasakan melahirkan secara normal sehingga membuat Gina terus saja menunggu dan menikmati prosesnya. Meskipun sang suami sudah terlihat sangat kalut dan juga khawatir dengan kondisi istrinya tersebut namun, Daffa juga tidak boleh egois selama sang istri masih bisa menahan dan berjuang dirinya juga harus selalu mendukung istrinya tersebut. Karena bagaimana diri nya, mencoba untuk berjuang seperti apa yang dilakukan oleh Gina, tidak akan pernah bisa sebanding dengan apa yang dilakukan oleh Gina untuk anak mereka nanti nya.     

"Mas aku udah nggak kuat sakit sekali!!"     

Melihat istri nya mengadu kesakitan kembali, Daffa keluar dari dalam ruangan tersebut dan mencari dokter kandungan untuk segera menangani sang istri. Dokter yang sudah berjaga, segera mengecek pembukaan tersebut.     

"Kita tunggu di ruang bersalin ya, pembukaan ibu Gina sudah mencapai pembukaan ke sembilan dan satu pembukaan lagi, akan sempurna," ujar dokter tersebut. Daffa menganggukan kepala nya, pria itu mengikut saja apa pun yang terjadi untuk anak dan istri nya nanti. Karena Daffa saat ini benar benar tidak tahu harus berbuat seperti apa.     

***     

Di dalam ruangan bersalin dengan sabar Daffa menemani sang istri, pria itu melihat secara langsung bagaimana sang istri berjuang melahirkan anak mereka, tangan Daffa sudah di genggam dengan begitu erat oleh Gina. Bahkan Daffa saat ini sangat tidak tega melihat istri nya yang berjuang dengan sepenuh hati. Pria itu tidak ingin melihat istri nya menderita lagi.     

"Gue nggak mau menghamili Gina lagi, kasih dia kayak gini," gumam Daffa dalam hati. Sungguh pria itu sudah benar benar frustasi dengan keadaan sang istri sehingga bisa berpikiran seperti ini. Dokter yang membantu Gina untuk lahiran juga sudah berada di ruangan tersebut, dengan sangat pelan dan penuh kehati hatian, dokter tersebut membimbing Gina untuk bisa bertahan.     

Hingga tak lama suara tangisan seorang bayi terdengar dengan sangat kuat. Mendengar hal itu membuat Daffa bisa bernafas dengan sangat lega. Rasa nya saat ini, semua penantian yang dilakukan akhir nya selesai juga, semua hal yang di tunggu akhir nya lahir juga.     

Dafa terus saja mengecup pipi dahi dan seluruh wajah sang istri yaitu mengucapkan banyak terima kasih kepada istrinya tersebut karena sudah melahirkan anak mereka dengan selamat dan sehat. Setelah itu suster langsung saja meminta Dafa untuk mengikuti dirinya ke ruangan bayi untuk melakukan rangkaian pertama kali.     

"Silakan pak."     

Daffa lalu menganggukkan kepalanya pria itu lalu pergi mengikuti suster tersebut sedangkan orang-orang yang berada di luar ketika mendengar suara tangisan seorang bayi langsung saja berucap syukur dengan apa yang terjadi di dalam sana biar nggak juga Karisa sudah saling memeluk keduanya begitu bahagia mendapati Seorang banggota baru Begitu juga dengan Rio dan juga Putri mereka berdua ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh Gina dan juga Daffa.     

"Cucu kita Mas, cucu kita bertambah dan lahir dengan selamat," ujar bunda Carissa. Dari arah berlawanan terlihat dengan sangat tergesa-gesa Ibu Sri dan juga bapak Joyo keduanya masih menggunakan pakaian lengkap seragam yang biasa digunakan ketika ada acara-acara penting kemiliteran. bukan hanya kedua orang tua tersebut yang berjalan kearah ruangan dimana Gina berada Tapi juga ketiga sahabat Gina yaitu Dewa Sekar dan juga Akbar mereka bertiga segera menuju rumah sakit ketika mendapatkan kabar bahwa Gina akan melahirkan.     

Kebahagiaan yang tercetak dengan sangat jelas di wajah mereka masing-masing tidak bisa menutupi sesuatu hal yang menjadi kabar gembira tersebut kedua wanita paruh baya itu saling memeluk dan mengucapkan selamat satu dengan yang lainnya kehadiran anak pertama Daffa merupakan cucu pertama dari keluarga tersebut sehingga kelahiran nya begitu dinantikan.     

***     

Ghina sudah dipindahkan ke dalam ruangan rawat nya yang sebelumnya saat ini ruangan tersebut dipenuhi dengan banyak orang mereka semua begitu bahagia mendengar kabar tersebut bukan hanya kedua orang tua Gina dan Daffa saja yang datang tapi mertua dari melodi juga ada disana, tante Widi dan Om Budi segera ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar bahwa Gina sudah melahirkan kedua orang tersebut sudah menganggap Gina dan juga dapat seperti anaknya sendiri terbukti dengan saat ini keduanya membawa begitu banyak perlengkapan bayi untuk anak Gina nanti.     

Saat ini mereka sedang menunggu kedatangan Daffa bersama dengan bayi mungil yang sedang berada di ruang bayi. Mereka semua belum ada yang mengetahui jenis kelamin dari anak Daffa dan juga Gina karena ketika bayi itu lahir Dafa segera diminta untuk pergi menuju ruang bayi agar anaknya Bisa diurus sedangkan saat diberitahu kondisi anaknya wanita itu masih sedikit tidak sadar Karena kelelahan saat melahirkan.     

"Abang kemana aja sibuk kok lama banget sih mau ngambil bayi aja kok sampai selama ini," ujar Dewa Surya itu sudah sejak tadi menunggu kedatangan keponakannya namun sampai detik ini belum juga datang kedalam ruangan tersebut. Mereka semua yang mendengar ucapan dari dewa hanya bisa geleng-geleng kepala karena merasa lucu dengan apa yang dilakukan oleh Dewa.     

"Emang kamu pikir setelah melahirkan anaknya langsung di bajuin dimandiin terus dibawa nggak gitu konsepnya anak ganteng Ibu bayinya itu harus diproses dulu ditimbang dulu diukur dulu dilihat dulu lengkap atau enggak ada yang sakit atau enggak ada yang ini atau enggak enggak segampang itu gantengnya ibu jawab Ibu Sri mendengar jawaban tersebut membuat Dewa merasa malu apalagi dengan tatapan dari orang-orang sekitar. Terlebih lagi di ruangan tersebut ada kedua sahabatnya Akbar sudah siap mengejek Dewa dan melontarkan beberapa kata namun hal itu tidak terjadi ketika pintu ruangan rawat milik Gina dibuka dari luar. Semua orang lalu menatap ke arah pintu tersebut seorang suster dengan mendorong box bayi masuk ke dalam ruangan Gina.     

Semua pasang mata langsung menatap ke arah mereka semua terlihat dengan sangat jelas para ibu tersebut sudah tidak sabar menantikan cucunya.     

"Loh bayi nya mana suster," ucap Dewa.     

Suster tersebut tersenyum ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dewa hingga sukses tersebut mengalihkan pandangannya kearah depan di mana Daffa baru saja masuk bersama dengan bayi yang ada di dalam gendongannya. Melihat hal tersebut Dewa langsung datang mendekati sang Abang namun Daffa beranjak dari tempatnya dan mendekati ke arah istrinya.     

"Adik bayi nya di susu dulu ya Bu. Untuk pertama kali, supaya bisa lebih mengenal dengan ibu nya."     

Suster itu juga memberi tahu banyak hal mengenai bagaimana dan juga apa yang harus dilakukan oleh Gina sebagai ibu baru. Gina terus saja memperhatikan suster tersebut ketika dirinya menjelaskan banyak hal setelah selesai menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Gina suster tersebut Lalu membantu Gina untuk menggendong anaknya. Dengan sangat pelan dan penuh kehati-hatian Gina mulai menggendong bayi lucu tersebut tanpa terasa setetes air matanya jatuh hal tersebut dilihat oleh Daffa pria itu lalu datang dan mendekati sang istri mengusap bahu istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang.     

"Ayo ibu disusui dulu bayinya," ujar suster tersebut. Tirai yang ada di bawah box bayi segera dibentangkan supaya Gina lebih fokus saat menyusui anaknya dan hal itu membuat Daffa sedikit lega pria itu sempat berpikir tidak akan mungkin istrinya menyusui anaknya di depan banyak orang seperti ini. Daffa awalnya ingin mengusir mereka semua namun tidak jadi ketika melihat tirai yang dibawa oleh suster.     

Dengan sangat pelan Gina mulai memasukkan puting susu nya kepada sang anak bayi tersebut langsung mencari dan melahapnya begitu kuat melihat hal itu membuat Daffa tersenyum anaknya begitu pintar mencari sumber energi untuk dirinya 2 tahun ini.     

"Si adek pinter banget ya sama seperti baba nya kalau lagi nyari susu sama buna," bisik Daffa. Sontak saja Gina langsung menatap tajam kearah suaminya tersebut bisa bisanya di saat seperti ini Dafa mengatakan hal itu melihat Gina yang melotot dengan tajam membuat Ibu Sri langsung menjewer anaknya tersebut. "Kamu ngomong apa Jangan bikin menantu Ibu stress ya awas kamu ya kalau macem-macem ibu bakalan gigit kamu terus Ibu bakalan potong-potong kamu kalau kamu berani nyakitin menantu ibu."     

Daffa yang ingin menjelaskan apa yang terjadi langsung dipotong oleh Ibu Sri pria itu tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi sedangkan orang yang ada di dalam ruangan tersebut hanya bisa tertawa melihat Daffa yang sudah teraniaya oleh ibunya.     

***     

Sejak tadi bayi Daffa dan juga ghina sudah berpindah-pindah dari satu orang ke orang lainnya kedua orangtua Gina begitu sangat bahagia saat melihat cucu mereka Begitu juga dengan kedua orangtua Daffa anak yang baru saja dilahirkan oleh Gina merupakan cucu pertama di dalam keluarga ini sehingga Bapak Joyo dan Ibu Sri begitu senang dengan kehadiran cucu mereka. Bahkan Ibu Sri sudah menyiapkan banyak hal untuk cucunya tersebut sampai-sampai hal tersebut menjadi sesuatu yang membuat Gina tidak enak dengan mertuanya tersebut. Bukan hanya kedua orang tua mereka tapi anak Gina dan juga dapat diterima oleh kedua mertua melodi tante Widi dan juga Om Budi begitu terlihat senang ketika menggendong anak mereka.     

"Jadi siapa namanya si kecil kita ini?" tanya Ayah Bian.     

Gina dan Dafa saling menatap satu dengan yang lainnya senyum kebahagiaan terukir dari wajah mereka masing-masing sebuah nama Sudah mereka sematkan untuk anak mereka nanti Daffa dan ghina sudah menyiapkan dua nama karena keduanya ingin nama tersebut menjadi sebuah doa untuk anaknya nanti namun akhirnya nama yang dipilih oleh Dafa juga disetujui oleh Gina.     

"Namanya Caira Maysa Nadhira, dia akan menjadi seorang anak yang begitu membanggakan kedua orang tuanya. Anak yang selalu dicintai oleh semua orang memiliki percaya diri yang luar biasa serta anak yang begitu berharga Nadhira panggilannya adalah Nadhira kami berdua berharap kehadiran Nadhira membawa begitu banyak kebahagiaan untuk semua orang terutama untuk dirinya sendiri anak perempuan yang begitu luar biasa cantik dan juga menawan seperti ibunya."     

Semua orang menatap bahagia kearah Dafa nama yang disematkan oleh kedua orang tuanya begitu indah, Nadira menjadi awal dari kebahagiaan yang sempat sirna sebelum dirinya lahir semua orang berharap kelahiran Nadira membawa begitu kebahagiaan untuk semuanya anak perempuan yang begitu cantik ini sudah berhasil membuat seluruh keluarga bersatu.     

Saat ini ruangan Gina sudah sepi tidak ada lagi kedua orang tua Daffa kedua orang tua Gina dan juga mertua Melody, ketiga sahabat Gina juga sudah pulang saat ini di dalam ruangan mereka hanya tinggal tersisa Gina Daffa dan juga Nadhira.     

Daffa berulangkali mengecup dahi sang istri mengucapkan banyak terima kasih karena sudah berhasil melahirkan seorang anak yang begitu sehat dan cantik seperti Nadira anak yang begitu mereka rindukan anak yang begitu mereka dambakan.     

"Terima kasih sayang kamu sudah berjuang melahirkan anak kita terima kasih sudah mau mengandung anak kita terima kasih untuk semua perjuangan yang kamu lakukan mas tidak tahu harus mengucapkan banyak berapa kali Terima kasih untuk kamu karena semua yang mas lakukan tidak ternilai dengan perjuangan yang sudah kamu."     

"Itu semua sudah menjadi tanggungjawab aku Mas rasa sakit air mata dan semua hal yang terjadi ketika melahirkan Nadhira semuanya hilang seketika ketika mendengar suara tangisan bayi mungil yang ada di dalam rahimku akhirnya keluar dengan begitu sehat, bimbing aku selalu menjadi istri dan juga ibu yang baik untuk anak kita."     

Keduanya saling memeluk satu dengan yang lain sambil menatap kearah Nadhira yang saat ini sedang tertidur di dalam box nya.     

##     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.